Gawat!, 83,9 Persen Kelurahan Terpapar Covid-19

Gawat!, 83,9 Persen Kelurahan Terpapar Covid-19

KOTA BEKASI - Kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 356 jiwa. Berdasarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui komite kebijakan penanganan Covid-19 transformasi pemilihan ekonomi Bekasi mencatatkan, per tanggal 20 Januari 2022. Dengan kasus Aktif Covid-19 yang mencapai 356 jiwa, jika dipresentasikan telah mencapai 0,41 persen. Jumlah kasus aktif tersebut dilihat sejak tujuh hari kebelakang, 14 hingga 20 Januari. "Penyebaran ini semakin mengkhawatirkan, 83,9 persen kelurahan Bekasi terpapar Covid-19, dengan total kasus mencapai 86.638 jiwa," kata kepala dinas kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati dalam keterangan tertulisnya, pada Senin (24/1/2022). "Tanggal 20 Januari 2022, ada 356 kasus aktif tersebar di 47 kelurahan, (83,9 %) dari 56 total kelurahan di kota Bekasi," tambah Kadinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati. Tanti mengatakan, pada 14 Januari kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi, mencapai 86 kasus, pada 15 Januari tercatat 116 kasus, 16 Januari tercatat 123 kasus, 17 Januari tercatat 186 kasus, 18 Januari tercatat 203 kasus, 19 Januari tercatat 281 Kasus terkahir ialah tanggal 20 tercatat 356 kasus aktif. "Adapun hinggga 20 Januari 2022, total kasus terkonfirmasi mencapai 86.638 jiwa. Total kasus kesembuhan di Kota Bekasi tercatat sebanyak 85,144 jiwa, dengan presentase," jelasnya. Keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit di Kota Bekasi pertanggal 22 Januari 2022 dengan Tempat Tidur keterisian ruang isolasi 8,17 persen, Tempat Tidur ruang ICU 1,53 persen. Pasien yang dirawat KTP Kota Bekasi 60,76 persen, dan pasien yang dirawat KTP Non Kota Bekasi 39,24 persen. Ketersediaan (Stock) Vaksin Covid 19 di Kota Bekasi Per 20 Januari 2022 dengan jumlah satuan dosis total 228.294 dosis. Sebelumnya, Pemerintah menjaga ketat dan melakukan intervensi khusus kepada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sehingga penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan secara ketat. "Karena Jakarta menjadi entry point pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Selain itu Jakarta mobilitasnya sangat tinggi dengan wilayah aglomerasinya Bodetabek, sehingga potensi penularan Covid-19 terutama varian Omicron menjadi lebih tinggi," ujar Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi. (bbs/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: